Semangat! Semangat! Semangat!

Weekend yang melelahkan. Enam jam tambahan kimia kelas 12 plus dua jam IPA bersama anak-anak kelas 6 yang sensasinya luar biasa. Akhirnya jam 10 pagi sampai jam 10 malam pun rasanya seperti menjadi romusha di jaman penjajahan Jepang yang harus bekerja ekstra keras supaya bisa sekedar mendapatkan makanan untuk bertahan hidup. Hahaha… Lebay sekali ini paragraf. Mungkin efek samping dari berbagai senyawa yang bereaksi menjadi satu di kepala saya dari tadi pagi. Dan reaksi tersebut ternyata masih berlangsung hingga sekarang. Sepertinya tidur adalah satu-satunya inhibitor yang bisa menghentikannya.

Semangka

Semua ini bukan apa-apa. Jika nanti produk akhirnya adalah sebuah kata berejakan LULUS yang tertera di selembar kertas yang mereka terima pada hari penentuan. Semua ini tak ada artinya. Jika nanti yang tersaksikan hanyalah senyum manis tersungging dari bibir mereka. Dan dari senyum itu kita tau bahwa mereka bangga, mereka bahagia. Meskipun tak ada sepenggal kata pun yang mereka ucapkan.

Selalu begini. Rasanya baru kemarin saya merasakan sensasi seperti ini. Ketika jantung saya berdebar-debar, sementara jagoan-jagoan saya dengan santainya bersiap menyapa ujian nasional. Ahh… Tiba-tiba teringat mereka. Ari, Edo, Ircham, Irwan,  Indra, Arif, dan Nanda. Apa kabar kalian sekarang? 🙂

Sekian rasa pernah tercipta. Sekian rasa pernah merasuk ke hati. Tak pernah sama. Selalu berbeda setiap kali kesempatan mengharuskan kita berjumpa. Entah itu lima puluh menit yang rasanya seperti seabad, pun dua jam yang hanya seperti sekejap saja. Semuanya telah terekam dan tersusun urut dalam piringan hitam yang menjadi lumbung penyimpanan hari-hari yang telah saya lalui di sini, di Bontang.

Ketika sebuah paragraf penutup selalu menjadi masalah bagi saya, rasanya beratus-ratus kata yang terangkai indah pun akhirnya percuma saja. Sudahlah. Tak ada yang lain untuk ini. Lakukanlah yang terbaik, dan semuanya tak pernah akan sia-sia. SEMANGAT… (^.^)/

i KNOW YOU CAN exam